Langsung ke konten utama

#SebulanCurcol #Day17: Playlist (Random) Pembangkit Semangat

Kalau ngomongain soal musik dan playlist, sejujurnya hal ini juga salah satu yang random dihidupku. Aku adalah pendengar segala genre musik, walaupun lebih banyak musik pop dan easy listening sih. Dan aku juga pendengar lagu dari banyak Negara. Bukan hanya lagu dari Amerika yang memang selalu jadi lagu hits dunia tapi juga lagu dari beberapa Negara Asia. Dalam playlistku kamu tidak hanya menemukan lagu berbahasa Indonesia & Inggris, kamu juga bisa menemukan lagu berbahasa Jepang, Korea, bahkan Thailand disatu playlist. Iya, serandom itu.

Sejak Kecil, aku adalah penggila lagu-lagu Jepang. Awalnya memang karena keseringan nonton kartun. Iya, kartun yang diputar di-TV tiap hari minggu itu, yang tayang dari selesai kultum sholat subuh sampai siang baru kelar. Anak generasi 90an pasti paham nih. Nah aku termasuk anak yang setiap hari males-malesan bangun pagi buat sekolah, tapi hari minggu pagi bener udah bangun padahal nggak ada yang ngebanguin.

Dari soundtrack kartun itu aku kemudian kenalan dengan music pop Jepang yang ternyata lebih enak didengar. Ini mungkin ya yang membuat aku doyan bener dengerin JKT48, karna music mereka benar-benar mengingatkan aku ke musik-musik yang aku dengar saat remaja. Selera musikku yang "JKT48 banget" ini sering banget mengundang komentar "serius Mi kamu dengerin JKT48?" Atau kalau aku lagi nyanyi-nyanyi mereka pasti komentar "apal bener lagunya JKT Mi?" Ntahlah, tapi selalu ada komentar, kata mereka "JKT48 tuh bukan Mimi banget" padahal aku bahkan nggak tau pasti jenis lagu, penyanyi, atau musik apa yang sebenarnya "aku banget".

Jadi penjelasan di atas hanyalah prolog agar kalian-kalian nggak kaget dengan kerandoman playlist saya (Sumpah sok penting banget).

Lagu pertama dan yang paling bermakna adalah Someone's Watching Over Me - Hilary Duff. Ini lagu yang katanya sih soundtrack film, tapi sejujurnya aku malah nggak tau soal itu. Aku nggak pernah ingat dulu pertama kali kenal lagu ini karna apa, tapi ini lagu yang selalu berhasil membuat aku bangkit berdiri lagi setelah hancur dan putus asa. Sepertinya karna liriknya yang powerful, itu yang membuat semangatku tumbuh lagi. Bahkan lagu ini pun penanda bagi aku, saat aku sedang sedih-sedihnya atau putus asa lalu mulai mendengarkan lagu ini artinya aku masih baik-baik saja. Aku masih bisa bangkit tanpa bantuan.


Kalau lagu yang selalu berhasil membuat aku semangat lagi mengejar mimpi atau sesuatu yang menjadi target, adalah lagu-lagu JKT48, Sungai Impian (Yume No Kawa), Apakah Kau Melihat Langit Yang Sama? (Yuuhi Wo Miteiruka), atau River. Kalau kamu bukan pecinta musik Jepang dan merasa musiknya ganggu, coba resapi saja liriknya abaikan yang lain. Lirik ketiga lagu itu punya makna yang dalam dan selalu berhasil mengingatkan aku kalau mengejar mimpi ya nggak pernah sebercanda itu, nggak mungkin mudah, jadi ya lewati saja, terima saja segalanya. Jangan pernah menyerah. Begitulah.

Fun fact nih, aku bahkan punya playlist di Spotify namanya "JKT48 Mii". Isinya tentu saja semua lagu yang aku suka dari JKT48. Playlist ini juga yang menemani aku sampai berhasil menyelesaikan skripsi. Secapek-capeknya aku, setiap dengar playlist ini aku selalu jadi semangat nulis skripsi. Entahlah.

Playlist ini juga jadi playlist yang paling sering diputar. Terbukti kan ya dari resume spotify tahun 2017 ku ini.

Itulah lagu yang selalu punya caranya untuk mengembalikan semangatku. Kalau lagu yang paling bisa membuat moodku baik seharian, inilah listnya. Kebanyakan lagu Jepang, jadi kalau mau memulai mencintai lagu Jepang, boleh juga disimak. Tapi maaf kalau lagu Jepang yang jadi favoritku lagu jadul semua ya. Tapi dijamin enak kok.

1. Palette-IU feat G-Dragon
2. ‎Lagu-lagu JKT48 apapun
3. ‎CHE.R.RY-YUI
4. ‎Taiou No Kiss-ZONE
5. ‎Sotsugyo-ZONE
6. ‎Drama Romantika-Maliq & d'essentials
7. ‎Ima Ga Daisuki-Younha
8. ‎Summer Song-YUI
9. ‎The Greatest Show-ost The Greatest Showman
10. ‎Stand By You-Rachel Platter, yang terakhir ini selain bikin semangat bisa bikin senyum-senyum nanjong sih.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Dan Pengalaman Sakaw Aroma Karsa (Full Spoiler)

“Kalau wewangian bisa berbicara, suaraku pasti sudah habis menyapa mereka satu demi satu”  Jati Wesi (Surat-Surat Dari Grasse. Aroma Karsa – part 8) “Dari semua yang pernah kukenal, kamu orang pertama yang bisa membaui dunia seperti yang kubaui, yang bisa mencium apa yang kucium. Orang pertama yang mengerti.” – Jati Wesi (Separuh Misteri. Aroma Karsa – part 7) “Asmara tidak bisa dipahami, Cuma bisa dirasakan akibatnya” – Empu Smarakandi Beberapa bulan ini aku sedang keranjingan satu karya yang berhasil membolak balik pikiranku, yang membuat hatiku berjangkar di sana tanpa mau berpindah sejak awal kalimatnya sampai. Aroma Karsa, satu lagi karya terbaru Dee Lestari yang baru 16 Maret 2018 lalu resmi terbit di toko buku. Aroma Karsa sendiri diterbitkan dalam dua versi, buku dan digital. Secara digital, buku ini diterbitkan dalam format cerbung yang dibagi dalam 18 part setiap hari senin dan kamis mulai Januari lalu oleh Bookslife. Seperti yang terlihat pada p

#SebulanCurcol #Day12: Aku #SobatDrakor

Hari ini masuk ke tema yang lumayan receh dan ringan nih di #SebulanCurcol setelah kemarin mengharu biru ngomongin pesan buat anak kita kelak. Kalau ngomongin hobi, di CV aku cuma masukin empat padahal sebenarnya ada lima hobi yang aku selalu lakukan. 1. Dengerin musik 2. ‎Baca buku fiksi 3. ‎Nonton 4. ‎Jelajah pantai Dan yang terakhir, yang terlalu random untuk ditulis di CV adalah 5. ‎Nyampul buku Kalau dengerin musik kayanya bukan hobi lagi ya, tapi sudah masuk kebutuhan bagi aku. Disaat apapun, kondisi apapun musik adalah hal esensial buat aku. Musik itu elemen penting untuk menambah konsentrasi bagiku. Belajar, nyetir, bahkan dulu saat rapat-rapat penting dan krusial aku selalu butuh musik supaya tetap waras dan bisa konsentrasi jauh lebih lama. Oke, lain kali mungkin aku akan cerita soal musik di hidupku. Kalau poin kedua dan keempat sepertinya sudah sering masuk dicerita-cerita lainku di blog ini. Soal hobi menyampul buku pun sepertinya pernah aku baha

Senandika

Yang aku tau, Semesta selalu berbaik hati. Ada banyak hal yang tandang dalam pikir. Sebagian pergi, sebagian mampir sejenak, dan sebagian lagi menetap. Mengakar dan dalam. Pernah ada yang datang mengancapkan akar, cukup kuat nan mengubah perjalanan. Dunia berubah, kenyataan berubah, dan ia pun sama berubahnya. Kemudian kemarin, rasanya baru kemarin satu lagi mampir. Terlampau indah untuk dilewatkan, tapi pun terlalu mengawang membawanya datang di pangkuan. Kemudian pertanyaan datang, apa saatnya rehat? Apa memang saatnya mengembalikannya lagi mengawang? Jalannya redup nan pincang. Hanya saja harapan masih menyala redup menantang. Apakah ini saatnya? Atau apakah boleh merayu sekali lagi? Apakah boleh mengetuk kembali ke pintu yang sama, harapan yang sama? Tapi yang aku tau, Semesta selalu berbaik hati.