Hari ini mari kita berkhayal,
siapa Ismi Minarsy di tahun 2028?
Umurku 37 tahun saat itu, aku
sudah dapat memeluk Samudra, atau mungkin aku juga sudah dapat memeluk Seruni,
adiknya. 10 tahun dari sekarang, selain ingin dikenal sebagai seorang ibu, seorang
istri yang menyenangkan, dan aku juga ingin dikenal sebagai pengusaha muda yang
berhasil. Summer Bliss sudah punya gerainya sendiri, aku pun sudah punya tempat
tinggal bertaman luas dan punya joglo di belakang rumah utama. Ah, tidak lupa
studio mini di rumah kami, yang penuh dengan spidol warna-warni berbagai
ukuran, cat air dan cat minyak yang lengkap, dan tembok yang penuh dengan
coretan indah.
Samudra berumur enam tahun dan
Seruni dua tahun. Kami menghabiskan waktu bersama berempat dengan ayahnya. Mengisi
hari dengan menggambar, bercerita, membaca dongeng dan makan camilan di dapur
kami. Pada hari yang spesial kami bersama pergi ke kebun raya untuk “bersekolah”
mengenalkan banyak jenis pohon kepada Samudra dan Seruni, atau di hari yang
mendung, ayah mereka akan dengan senang hati membawa kami ke museum untuk
mengenalkan banyak hal dimasa lalu. Ah, membayangkannya saja membuatku bahagia
hari ini.
Pagi kami akan dihabiskan dengan
cerita pagi, sarapan dengan roti selai & segelas susu hangat kesukaan
anak-anak, nasi & telur goreng untukku dan suami. Siangnya setelah puas
bermain aku akan membawa Samudra dan Seruni bekerja di butik milikku. Kalau mereka
bosan, mereka bisa bermain di perpustaan yang aku bangun di samping butik, membaca buku atau
sekedar tidur-tiduran di ruangan yang memang diperuntukkan bagi mereka
beristirahat. Sorenya setelah semua urusan kantorku selesai, kami dengan sangat
gembira melenggang ke bioskop untuk menonton film kesuakaan kami dan makan
malam bersama sebelumnya. Sesampainya di rumah kami tak lupa membacakan dongeng
untuk mereka sebagai pengantar tidur. Sebagai penutup hari aku akan sangat
senang menghabiskan waktuku untuk sekedar bertukar obrolan tentang hari ini
atau hari kami beberapa tahun ke depan bersama suami.
Terlalu “fairy tale” mungkin hari
ini. Namanya juga khayalan, untuk apa mengkhayalkan sesuatu yang tidak
menyenangkan? Semoga diaminkan semesta, semoga terwujud. Kalaupun tidak yah
semoga nyatanya mendekati apa yang dikhayalkan.
Jadi mari kita akhiri tulisan ini
dengan satu kata bersama-sama.
AAAAMIIIIIIIIINN!
Komentar
Posting Komentar