Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Bukankah Kita Sama?

“Hay, aku Mimi.” “Hay, kenalin aku Radit” Begitulah kira kira percakapan awal pada setiap pertemuan. Setelah bertukar sapaan dan nama, kemudian jabat tangan yang terjadi. Setelahnya, kita kawan. Begitu bukan? Hanya nama dan jabat tangan yang seolah paling utama dalam hal berkenalan dengan orang baru, bukan dimana rumahnya, bukan siapa orang tuanya, dan bukan pula apa agamanya. Sayangnya, setelah pertemuan dan perkenalan pertama ini, muncul konsep selanjutnya yang secara tidak langsung tertanam pada benak kita. Untuk pertemuan lanjutan, terkadang kita menimbang perkara suku apa mereka, bagaimana keluarganya, dan apa agamanya. Entah dari mana konsep ini berasal, tapi konsep inilah yang akhirnya membuat kita mengotakkan sesama, dan merasa terkotakkan. Baiklah kalau sebagian orang tak merasakan, tapi aku merasakannya, dan sejujurnya aku merasa terganggu dengan konsep ini. Pernah satu saat aku bersama satu kawan perempuanku yang kebetunan seagama denganku, aku ajak bert