Aroma ini, aroma khas yang selalu sama. Aroma yang selalu berhasil mengingatkanku kepada kamu. Aroma seduhan kopi pekat ditengah aroma pagi yang masih semerbak. Pagi ini masih pagi yang sama seperti waktu kita pernah menghabiskannya bersama. Pagi saat kulihat kau masih terlelap di sampingku dengan lengan yang melingkar di badanku. Satu kondisi yang dapat dipastikan tidak memiliki kesadaran, tapi aku selalu mencintai keadaan ini.
Tak banyak memang pagi yang pernah kita lalui, karena
memang tak banyak waktu yang kita habiskan bersama. Tapi taukah kau, akulah yang
mencintaimu sehangat pagi, semenyenangkan pagi, dan setulus pagi. Bagiku selalu
ada memori di sela seruan Tuhan saat fajar mulai datang. Di saat itu hanya ada
kita dan pagi.
Kau pernah menangis di sana, akupun demikian. Kita pernah
setiap hari menghabiskan pergantian malam dan pagi dengan bertukar cerita,
cerita sederhana, kadang cerita masa lalu yang saat itu kita tertawakan berdua.
Cerita tentang mimpimu, mimpiku, dan mimpi kita yang tenyata punya beberapa
kesamaan. Bagi banyak orang mungkin kamu adalah sosok idealis yang kuat
bertahan menghadapi hidup dan sekitar. Bagiku kamu adalah sosok menyenangkan
yang punya banyak sisi lemah yang tak banyak orang tau.
Dulu aku selalu menghitung, berapa malam yang kita
habiskan bersama, sampai akhirnya aku tak lagi berhitung, karena tak lagi ada
obrolan panjang. Kau mencipta jarak denganku, jarak yang kau buat sendiri,
jarak yang membuat kamu selalu berlari kearahku saat orang lain tak mampu
tenangkan dirimu karena tekanan yang telah mencapai puncaknya. Bagimu, mungkin
aku bukan rumah untuk singgah, mungkin bagimu aku ini morfin. Saat kamu tak
kuat menahan sakit, baru kau datang mencariku.
Sayangnya yang membuat aku sakit, ternyata kamu adalah
paracetamol untukku, saat aku demam, apapun penyebabnya kamulah yang pertama
ada dibenakku. Kamu seperti rumah hangat yang selalu ingin aku tinggali.
Yah, tapi yang selalu membuat aku kesal akhirnya adalah
mengapa di kondisi yang seperti ini pun aku masih berucap cinta. Kamu masih
selalu selayak pagi yang menyenangkan. Pagi yang membuat segala harapan punya
kenyataannya.
Ditulis pada pagi hari di depan tenda Pulau Tabuhan
Banyuwangi.
Komentar
Posting Komentar