Langsung ke konten utama

#SebulanCurcol #Day23: Jawabannya. Yes, I do

*datang ke blog dengan terseok-seok*

AKU MAU CURHAT!
Jadi memasuki #SebulanCurcol hari ke-20-an ini sejujurnya aku jadi males-malesan buat nulis. Ada aja alasan, dan nggak lagi menyiapkan waktu dan pikiran untuk menulis.
Apakah anak aquarius satu ini sudah mulai bosan? Sepertinya iya. Tapi yah namanya dah komit ya, jadi MARI DISELESAIKAN! *pasang iket kepala*

Jadi gimana yang ikutan #SebulanCurcol? MASIH PADA SEMANGAT?! *arahin mic ke depan*

---------------------------------------------------------

Pertanyaan apa yang ingin kamu jawab?

Ini tema aku sendiri yang mengajukan. Hari itu sih aku punya banyak pertanyaan, jawaban, dan apa yang mau aku jelaskan. Sebenarnya tema ini adalah ajang narsis kita menunjukkan jati diri kita. Awalnya.

Iya, awalnya. Karna hari ini saat temanya bergulir, semua ide itu hilang! Aku bingung sendiri mau narsis soal apa. Gini lah ya kalau niatnya mau sombong duluan.

Jadi aku mau cerita aja lah. Kali aja timbul pertanyaan yang mau aku jawab.

Beberapa hari terakhir entah gara-gara apa setiap hari aku selalu bangun dalam kondisi badan yang remuk redam, rasanya seperti digiles truck bak pasir penuh. Punggung sakit, pinggang cenat-cenut. Aku sampai curiga, "jangan-jangan ketempelan nih?" Tapi dengan pikiran yang waras aku membuang pikiran itu. Belum-belum udah serem duluan. Ketakutan.

Mungkin karna badan yang remuk redam itu lah beberapa hari ini aku selalu memimpikan hal yang sama. Setiap hari aku selalu mimpi tidur diusap-usap punggung sambil dipeluk sampai ketiduran.

Yha! Mimpi yang sama. Setiap hari!

Agak bingung sih, ini mimpi atau harapan yang belum terwujud? atau apa ni? Kok tiap hari? Kok lama-lama keenakan mimpi yang sama terus?

Hari ini aku jadi berpikir, enak sepertinya berbagi peluk disaat lelah. Berbagi hari bersama seseorang yang mengerti. Atau berbagi mimpi untuk saling menyemangati. Sebelumnya aku memang sering berfikir untuk menikah, tentu dengan berbagai pertimbangan. Sehari niatan datang, hari berikutnya niatanku menguap begitu saja. Iya, aku mungkin ketakutan akan komitmen.

Tapi karna mimpiku yang datang dengan adegan yang sama berhari-hari ini aku mulai membuka hatiku lagi, menatanya agar esok siap menerima orang yang tepat untuk berbagi.

Jadi, untuk saat-saat ini pertanyaan yang ingin sekali aku dengar adalah

Will you marry me, Mi?

Dan aku akan siap menjawab dengan anggukan mantap.

Yes, I do.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terima Kasih Dewi Lestari

Pagi ini entah mengapa saya iseng membaca twitter teh @deelestari . Penulis favorit saya, dan saya menyadari beberapa hal. Buku pertama yang saya baca adalah Perahu Kertas (tahun 2011) saya masih 20 tahun saat itu. sedang berkasus dengan cinta. Cinta kepada orang yang sedekat hubungan kakak adik tapi tak berani memutuskan untuk melanjutkan atau mengakhiri. Buku ini adalah hal yang tak bisa saya ucapkan maknanya. Saat itu saya stug di satu kondisi. Tak bisa bercerita kepada siapapun. Sangat iseng membuka google dan memasukkan kata kunci “kisah kakak adik ketemu gede” dan dengan lucunya semesta ini mempertemukan saya dengan eBook Perahu Kertas. Tanpa banyak pikir saya mendownloadnya. Membacanya di layar laptop, bahkan sampai empat kali sebelum akhirnya membeli buku cetaknya sebagai penghargaan untuk diri sendiri baru pada 2012. Saya aquarius, pecinta laut, pecinta lelaki pendiam nan misterius. Entah guyonan semesta macam apa ini. Tapi yang pasti setelah membaca buku itu saya ber...

Pelukan Kebebasan

Pukul 22.00. waktu dimana SMSmu hadir. Selalu di waktu ini. Terkadang sebelumnya, saat kamu terlalu cepat pulang dari ritualmu menghirup kopi. Kadang pula setelahnya, saat kamu terlalu sibuk dengan kawan bicaramu. Kita bisa berbicara berjam-jam di waktu malam, sebelum aku akhirnya sempat pensiun sebagai nocturnal. Saat bersamamu, aku selalu berfikir, ternyata jarak Surabaya – Semarang hanya sejengkal di dalam obrolan kita. Tak pernah lebih jauh. Kamu orang yang menyadarkan aku akan banyak hal yang berkaitan dengan hukum. Orang yang selalu berkata padaku, “Sekarang orang baik sudah langka, aku mau kita jadi salah satunya.” Dan kemudian aku selalu mengingat itu saat aku acuh terhadap orang lain. Saat itu kita memang sama-sama mengejar mimpi. Mimpi masing-masing yang memang tinggal selangkah dalam genggaman. Hubungan pertamaku dengan orang yang tak pernah protes dengan segala kesibukanku, karena kamu pun demikian sibuknya. kamu yang sebegitu dewasanya menanggapi aku yang khawa...

Review Dan Pengalaman Sakaw Aroma Karsa (Full Spoiler)

“Kalau wewangian bisa berbicara, suaraku pasti sudah habis menyapa mereka satu demi satu”  Jati Wesi (Surat-Surat Dari Grasse. Aroma Karsa – part 8) “Dari semua yang pernah kukenal, kamu orang pertama yang bisa membaui dunia seperti yang kubaui, yang bisa mencium apa yang kucium. Orang pertama yang mengerti.” – Jati Wesi (Separuh Misteri. Aroma Karsa – part 7) “Asmara tidak bisa dipahami, Cuma bisa dirasakan akibatnya” – Empu Smarakandi Beberapa bulan ini aku sedang keranjingan satu karya yang berhasil membolak balik pikiranku, yang membuat hatiku berjangkar di sana tanpa mau berpindah sejak awal kalimatnya sampai. Aroma Karsa, satu lagi karya terbaru Dee Lestari yang baru 16 Maret 2018 lalu resmi terbit di toko buku. Aroma Karsa sendiri diterbitkan dalam dua versi, buku dan digital. Secara digital, buku ini diterbitkan dalam format cerbung yang dibagi dalam 18 part setiap hari senin dan kamis mulai Januari lalu oleh Bookslife. Seperti yang terlihat pa...