Langsung ke konten utama

#SebulanCurcol #Day14: Untuk K

Karena kau ada untuk diriku
Sampai mana pun ku sanggup melangkah
Di saat yang sulit ku lihat ke belakang
Untuk melihat ke sosok dirimu

Karena kau ada untuk diriku
Tanpa menyerah ku sanggup bertahan
karena bagi diriku engkau selalu ada
Di sana dan selalu menjagaku, home town

Dukungan itulah, home town

~Karena Kau Ada Untuk Diriku - JKT48~

"Sepenggal lirik dari lagu yang tak sengaja kudengar setelah aku menutup telfonmu hari itu. Hari dimana keluhku lebih berat dari biasanya.
Lagu yang menggambarkan kamu, dihidupku"

------------------------------------------------------

Aku pernah sendiri menantang dunia yang luar biasa jahat ini. Tak percaya akan orang lain dan selalu mengutuk semesta sampai muak dan lelah. Aku bahkan berkali-kali hampir menyerah kalah, kemudian dia datang mengetuk pintu dengan keras, memaksa masuk, tinggal, dan tak mau pergi. Sampai hari ini.

Dibalik aku yang selalu ceria di mana pun berada, adalah dia yang menyimpan keluhku pada dunia. Yang selalu menanyakan "gimana harimu?" Dan segalanya seolah baik-baik saja sesudahnya.

Entah berapa malam yang kami habiskan dalam obrolan dengan tangis yang luruh diam-diam karna becandaan semesta yang kelewat batas dan berat untuk dihadapi. Iya, kami pernah di sana, babak belur di ujung sabar, marah dan kecewa pada banyak hal, dan tak tau harus berbuat. Aku sungguh bersyukur dia ada untuk sekedar ada. Begitupun aku yang bahagia pernah ada dihari terbangsatnya.

Adalah dia, seorang yang percaya suatu saat akan ada hari dimana aku akan mencoret segala impian dan berdiri di atasnya. Adalah dia yang tak pernah sedikitpun meragukanku. Dia yang tak pernah menyalahkanku akan banyak keputusan yang pernah aku ambil dengan nekat.

Saat semua orang melihatku berdiri dengan berani menantang hari esok, aku sungguh berterima kasih padanya. Dia yang memeluk segala ketakutanku, meleburnya lewat guyonan receh yang tak pernah lepas dari obrolan kami. Sungguh aku bersyukur dia selalu di sana. Di saat terberatku dan memeluk erat dari jauh.

Adalah dia yang playlistnya berbeda 180 derajat denganku, yang selalu teracuni film bagus yang telah ku tonton, yang selalu meminta rekomendasi drakor tapi selalu lupa memontonnya, yang benci ada di sebelahku saat malam karna aku yang selalu demam, dan dia yang selalu memulai chating di tengah malam. Dia adalah sebenar-benarnya ungkapan "nyebelin ya kamu. Untung sayang", yang sering ia ucapkan.


Adalah dia Puput Kusumawardani Moehas, seseorang yang selalu jadi tujuanku pulang disaat tersedih ataupun terbahagiaku. Manusia luar biasa keras kepala yang tau betul apa maunya dan selalu berlari mengejar mimpinya. Perempuan yang sering ragu-ragu dan takut tapi tak pernah berhenti melangkah.

Sehat terus ya kamu.
Aku tau meraih mimpi selalu tak pernah sebercanda itu, tapi jangan pernah menyerah.
Kalau suatu hari kamu butuh tamparan, datang saja padaku. Akan kuberikan tamparan keras sampai kamu puas dan siap lagi melanjutkan perjalanan.
Seandainya lelah membuatmu hampir menyerah, kamu tau kan tanganku selalu terentang untukmu dan selalu mau mengusap punggungmu.
Saat dunia mengecewakanmu, ingat, ada aku yang selalu bangga padamu. Jangan kecewa terlalu lama.
Semoga bahagiamu tetap selalu di sana. Di hal-hal sederhana namun nyata adanya.

Ah, aku juga berdoa, semoga ATM kita makin subur tahun ini. Aku sungguh tak sabar menjelajah tanah Dewi Anjani lagi, bersamamu. Bermalas-malasan di laybag berdua di tepi Mawun dan menghabiskan hari hanya dengan bertukar obrolan.

Semoga Semesta mengaminkan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terima Kasih Dewi Lestari

Pagi ini entah mengapa saya iseng membaca twitter teh @deelestari . Penulis favorit saya, dan saya menyadari beberapa hal. Buku pertama yang saya baca adalah Perahu Kertas (tahun 2011) saya masih 20 tahun saat itu. sedang berkasus dengan cinta. Cinta kepada orang yang sedekat hubungan kakak adik tapi tak berani memutuskan untuk melanjutkan atau mengakhiri. Buku ini adalah hal yang tak bisa saya ucapkan maknanya. Saat itu saya stug di satu kondisi. Tak bisa bercerita kepada siapapun. Sangat iseng membuka google dan memasukkan kata kunci “kisah kakak adik ketemu gede” dan dengan lucunya semesta ini mempertemukan saya dengan eBook Perahu Kertas. Tanpa banyak pikir saya mendownloadnya. Membacanya di layar laptop, bahkan sampai empat kali sebelum akhirnya membeli buku cetaknya sebagai penghargaan untuk diri sendiri baru pada 2012. Saya aquarius, pecinta laut, pecinta lelaki pendiam nan misterius. Entah guyonan semesta macam apa ini. Tapi yang pasti setelah membaca buku itu saya ber...

Pelukan Kebebasan

Pukul 22.00. waktu dimana SMSmu hadir. Selalu di waktu ini. Terkadang sebelumnya, saat kamu terlalu cepat pulang dari ritualmu menghirup kopi. Kadang pula setelahnya, saat kamu terlalu sibuk dengan kawan bicaramu. Kita bisa berbicara berjam-jam di waktu malam, sebelum aku akhirnya sempat pensiun sebagai nocturnal. Saat bersamamu, aku selalu berfikir, ternyata jarak Surabaya – Semarang hanya sejengkal di dalam obrolan kita. Tak pernah lebih jauh. Kamu orang yang menyadarkan aku akan banyak hal yang berkaitan dengan hukum. Orang yang selalu berkata padaku, “Sekarang orang baik sudah langka, aku mau kita jadi salah satunya.” Dan kemudian aku selalu mengingat itu saat aku acuh terhadap orang lain. Saat itu kita memang sama-sama mengejar mimpi. Mimpi masing-masing yang memang tinggal selangkah dalam genggaman. Hubungan pertamaku dengan orang yang tak pernah protes dengan segala kesibukanku, karena kamu pun demikian sibuknya. kamu yang sebegitu dewasanya menanggapi aku yang khawa...

Review Dan Pengalaman Sakaw Aroma Karsa (Full Spoiler)

“Kalau wewangian bisa berbicara, suaraku pasti sudah habis menyapa mereka satu demi satu”  Jati Wesi (Surat-Surat Dari Grasse. Aroma Karsa – part 8) “Dari semua yang pernah kukenal, kamu orang pertama yang bisa membaui dunia seperti yang kubaui, yang bisa mencium apa yang kucium. Orang pertama yang mengerti.” – Jati Wesi (Separuh Misteri. Aroma Karsa – part 7) “Asmara tidak bisa dipahami, Cuma bisa dirasakan akibatnya” – Empu Smarakandi Beberapa bulan ini aku sedang keranjingan satu karya yang berhasil membolak balik pikiranku, yang membuat hatiku berjangkar di sana tanpa mau berpindah sejak awal kalimatnya sampai. Aroma Karsa, satu lagi karya terbaru Dee Lestari yang baru 16 Maret 2018 lalu resmi terbit di toko buku. Aroma Karsa sendiri diterbitkan dalam dua versi, buku dan digital. Secara digital, buku ini diterbitkan dalam format cerbung yang dibagi dalam 18 part setiap hari senin dan kamis mulai Januari lalu oleh Bookslife. Seperti yang terlihat pa...