Hey, sekarang umurku 26, dua
puluh enam, umur yang sudah dianggap tua oleh anak sekolahan tapi umur yang
masih dianggap terlalu muda untuk disejajarkan dengan meraka yang telah mengaku
orang dewasa. Perjalanku menjadi dewasa sudah kujalani lebih dari dua tahun.
Dua tahun lalu aku masih ingat aku adalah manusia penuntut yang sering kali
memprotes banyak hal yang bagiku tak sesuai. Aku lebih bahagia ketika
berandai-andai “enak ya jadi bocah, bisa bahagia dengan cara sederhana, nggak
perlu dilabeli kalau buat salah”, ah, pemikiran itu. Banyak sekali yang
kulewati dalam dua tahun ini, beberapa hal aku lewati dengan tersenyum,
beberapa lainnya kulewati dengan air mata yang jatuh saat malam.
Dua tahun ini aku banyak belajar,
bagaimana caranya menyikapi penghianatan, bagaimana mencari kebahagiaan disela
banyak kata hujatan, bagaimana menjadi seorang anak dan kakak sekaligus,
bagaimana aku tau sahabat sebenarnya, bagaimana menerima tanpa keluhan dan
penyesalan. Perjalanan yang kujalani dengan air mata, tapi saat ini bisa
kutertawakan. Masa itu akhirnya dapat kulewati dengan seru.
Lalu apa aku sudah menjadi dewasa
sekarang? Belum, aku sadar masih banyak hal yang harus terus aku pelajari dan
sesuaikan, aku sekarang sedang belajar terus dan terus, entah sampai kapan,
yang pasti hari ini aku cukup bahagia menjalani hariku dengan banyak pikiran
positif. Aku bahkan tak menyangka bahwa menjadi sosok yang akan terus berkata
“udah, gakpapa aku aja yang beresin, tenang aja” itu menyenangkan. Bahkan aku
pun tak menyangka menjadi orang yang tak lagi reaktif dan mengecilkan masalah yang
memang kecil ternyata mengasyikkan.
Ternyata menjadi dewasa tak
semenakutan pikiranku saat bocah, ternyata menjadi dewasa menyenangkan juga. *tos sama semesta*
Komentar
Posting Komentar