Langsung ke konten utama

Mereka yang Menjalani Hari dengan Menginspirasiku





Siapakah yang sangat menginspirasimu?
Ini lah pertanyaan yang akan menggolongkan manusia menjadi dua golongan. Golongan yang akan menjawab dengan yakin, dan golongan yang tidak akan menjawab karna mereka tak tau jawabannya.

Bagiku pribadi, ada banyak sekali orang yang menginspirasiku, diantara banyaknya manusia itu aku mempunyai empat orang yang menjadi inspirasiku, yang mengajarkanku banyak hal untuk hidup dan menjadi manusia.

  1. Ia adalah ayahku. Kalau ditanya, siapa orang yang merupakan idolamu? Jawabku adalah ayah. Beliau adalah lelaki androgin yang teramat cerdas. Ijazah terakhirnya hanya SMA, tapi apa yang tak ia tau? Aku rasa tak ada. Beliau adalah orang pertama yang mengajarkanku demokrasi dan beragama secara bebas, tak pernah sekalipun beliau memaksaku melakukan hal yang aku tak ingin, termasuk perkara bagaimana aku beragama dan mengesakan Tuhanku. Beliau bukan hanya lawan bicaraku, tapi juga guruku soal politik, social, ekonomi, agama, bahkan kehidupan yang luar biasa. Beliau adalah lelaki yang tak malu menangis, bahkan terlihat lemah, dan ternyata dengan beliau menunjukkan kelemahannya, kami sekeluarga tau bahwa beliau adalah kepala keluarga terhebat untuk kami.
  2. Orang kedua yang selalu membuatku terkagum adalah salah satu sahabat lelakiku, dia adalah salah satu yang banyak membentukku menjadi saat ini, kami hanya berbincang lewat pertemuan, jarang sekali chatnya mampir di notifikasi handphoneku, tapi ia yang banyak menginspirasiku untuk tetap rendah hati, ucapannya selalu terkesan sombong, tapi anehnya ucapannya tak pernah menyakiti siapapun yang menjadi lawan bicaranya. Ia adalah seorang yang berpengetahuan luas, tapi bisa duduk mendengarkan siapapun yang berbicara didepannya seolah dia belum pernah mendengar apa yang diucapkan orang tersebut, sahabatku ini termasuk dalam manusia langka yang mencerna perkataan orang lain tanpa memandang siapa dan berapa umur mereka yang berucap dihadapannya. Dia selalu menjadi orang pertama yang mengingatkanku apabila aku alpha, mengingatkan tanpa mencerca, lalu memberiku contoh lewat apa yang ia kerjakan. Satu hal yang sangat aku contoh darinya adalh bagaimana ia mengingatkan seseorang, berkata dengan halus, pemilihan kata yang tepat kemudian kalimat yang terlontar tak pernah sedikitpun ia menyudutkan, ia orang yang murni mengingatkan, tidak menggurui apalagi menyudutkan.
  3. Orang ketiga yang inspirasiku adalah seorang mantan kekasih yang saat ini membuat kesepakatan bersamaku untuk bersahabat baik, dan kami membuktikan ucapan kami. Aku juga pernah menulis kisahnya disini. Lima bulan berkomunikasi intens dengannya telah mengajakanku menjadi orang yang lebih baik. Namanya Danish, orang yang selalu menanamkan bahwa “kalau mau kita dihargai orang lain, hargai diri kita dan orang lain dahulu” tak pernah sekalipun ia berhenti di zebra cross saat menunggu lampu merah berubah hijau, karna baginya zebra cross adalah hak pejalan kaki, bukan mereka ataupun ia yang berkendara. Ia menanamkan pemikiran padaku bahwa “kalau semua orang saling menghargai, tak akan ada masalah di sekitar kita”. Dan dia selalu berkata, “jangan memaksa orang lain melakukan apa yang kamu mau, tapi lakukanlah, buat mereka melihatmu, dan tergerak sendiri untuk melakukannya juga.” Sejak saat itu aku dengan sendirinya berhenti mengomel saat ada seorang yang membuang sampah dihadapanku, aku akan memungutnya dan membuangnya ke tong sampah, dan rasanya memang lebih mendamaikan. Mas Danish mengajarkanku hal yang amat sederhana yang sangat mendalam maknanya, yang mungkin sudah disepelekan dan dianggap kurang penting bagi banyak orang.
  4. Orang terakhir yang menginspirasiku adalah seorang yang pernah aku jatuhi hati, orang yang menjadi banyak inspirasiku untuk menulis di blog ini yang akhirnya telah ku lewatkan. Aku mengenalnya dari banyak sisi, tapi akhirnya aku berhenti mengingat sisi buruknya dan menjadikan sisi baiknya sebagai salah satu kiblatku. Apabila ada satu yang paling aku kagumi dan banyak mengubah kepribadianku adalah perjuangannya. Dulu dia bukanlah siapa-siapa hanya anak lelaki yang dibesarkan dari ibu yang keras kepala mendidik anaknya, tapi sekarang, siapa yang tak mengenalnya di kotanya? Perjuangannya untuk mencukupi hidupnya hanya dengan keringatnya. Sampai di satu titik dia bahkan dihargai hanya dari pemikiran dan ucapannya. Dia adalah orang yang dengan jelas mencatat cita-citanya untuk kemudian ia kejar dengan banyak waktu, keringat, bahkan air mata. Darinya aku belajar memetakan mimpi untuk kemudian mengejarnya dengan banyak cara, kadang aku merangkak, kadang aku berlari kencang, terkadang aku hanya berjalan, tapi aku tak pernah lupa mengejar mimpiku.

Bagiku, mereka berempat adalah cerminan kebaikan yang akan aku tiru tindak tanduk kebaikannya. Mungkin bagi mereka, mereka hanya menjalani hari, tapi bagiku mereka adalah orang yang aku syukuri keberadaannya, yang akan membuatku berusaha meluangkan banyak waktuku hanya untuk sekedar bertukar ucapan bersama layar televisi, segelas jus atau bahkan secangkir kopi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terima Kasih Dewi Lestari

Pagi ini entah mengapa saya iseng membaca twitter teh @deelestari . Penulis favorit saya, dan saya menyadari beberapa hal. Buku pertama yang saya baca adalah Perahu Kertas (tahun 2011) saya masih 20 tahun saat itu. sedang berkasus dengan cinta. Cinta kepada orang yang sedekat hubungan kakak adik tapi tak berani memutuskan untuk melanjutkan atau mengakhiri. Buku ini adalah hal yang tak bisa saya ucapkan maknanya. Saat itu saya stug di satu kondisi. Tak bisa bercerita kepada siapapun. Sangat iseng membuka google dan memasukkan kata kunci “kisah kakak adik ketemu gede” dan dengan lucunya semesta ini mempertemukan saya dengan eBook Perahu Kertas. Tanpa banyak pikir saya mendownloadnya. Membacanya di layar laptop, bahkan sampai empat kali sebelum akhirnya membeli buku cetaknya sebagai penghargaan untuk diri sendiri baru pada 2012. Saya aquarius, pecinta laut, pecinta lelaki pendiam nan misterius. Entah guyonan semesta macam apa ini. Tapi yang pasti setelah membaca buku itu saya ber...

Pelukan Kebebasan

Pukul 22.00. waktu dimana SMSmu hadir. Selalu di waktu ini. Terkadang sebelumnya, saat kamu terlalu cepat pulang dari ritualmu menghirup kopi. Kadang pula setelahnya, saat kamu terlalu sibuk dengan kawan bicaramu. Kita bisa berbicara berjam-jam di waktu malam, sebelum aku akhirnya sempat pensiun sebagai nocturnal. Saat bersamamu, aku selalu berfikir, ternyata jarak Surabaya – Semarang hanya sejengkal di dalam obrolan kita. Tak pernah lebih jauh. Kamu orang yang menyadarkan aku akan banyak hal yang berkaitan dengan hukum. Orang yang selalu berkata padaku, “Sekarang orang baik sudah langka, aku mau kita jadi salah satunya.” Dan kemudian aku selalu mengingat itu saat aku acuh terhadap orang lain. Saat itu kita memang sama-sama mengejar mimpi. Mimpi masing-masing yang memang tinggal selangkah dalam genggaman. Hubungan pertamaku dengan orang yang tak pernah protes dengan segala kesibukanku, karena kamu pun demikian sibuknya. kamu yang sebegitu dewasanya menanggapi aku yang khawa...

Review Dan Pengalaman Sakaw Aroma Karsa (Full Spoiler)

“Kalau wewangian bisa berbicara, suaraku pasti sudah habis menyapa mereka satu demi satu”  Jati Wesi (Surat-Surat Dari Grasse. Aroma Karsa – part 8) “Dari semua yang pernah kukenal, kamu orang pertama yang bisa membaui dunia seperti yang kubaui, yang bisa mencium apa yang kucium. Orang pertama yang mengerti.” – Jati Wesi (Separuh Misteri. Aroma Karsa – part 7) “Asmara tidak bisa dipahami, Cuma bisa dirasakan akibatnya” – Empu Smarakandi Beberapa bulan ini aku sedang keranjingan satu karya yang berhasil membolak balik pikiranku, yang membuat hatiku berjangkar di sana tanpa mau berpindah sejak awal kalimatnya sampai. Aroma Karsa, satu lagi karya terbaru Dee Lestari yang baru 16 Maret 2018 lalu resmi terbit di toko buku. Aroma Karsa sendiri diterbitkan dalam dua versi, buku dan digital. Secara digital, buku ini diterbitkan dalam format cerbung yang dibagi dalam 18 part setiap hari senin dan kamis mulai Januari lalu oleh Bookslife. Seperti yang terlihat pa...