Kadang
ada seorang yang benar-benar tak ingin menyentuh rasa sakit. Menghindari benar
rasanya kecewa, memberangus harapan terlalu tinggi karena tak ingin mendapati
harapannya tak sesuai. Tapi dilain pihak ada pula seseorang yang mencintai
bersahabat dengan rasa sakit. Tidak berusaha pergi meski tau akan tersakiti
atau bahkan ia sedang disakiti. Berdalil sayang kadang pula karna teramat
percaya pada ucapan kosong mereka yang mereka jatuhi hati.
Boleh
jadi orang yang membutuhkan bukti cinta adalah mereka yang meragukan cinta,
tapi terkadang cinta juga buka soal omongan mereka yang hanya bisa bicara,
melambungkan hati seseorang atau bahkan beberapa orang untuk kemudian diberikan
harapan yang kosong. Pernahkah kamu menemukan seseorang yang berkata “aku
sayang kamu, tapi aku tidak bisa meninggal kan dia karena…. bla bla bla.” Untuk
mengetahuinya, cinta dan sayang itu tak butuh tapi. Kalau kau tak percaya, coba
tanyakan pada dirimu yang tulus mencintai dia. “kenapa kamu mencintainya?”
apakah kau memerlukan tapi di tengah kalimatmu? Pasti sebagian mengatakan
tidak, sebagian bahkan tak bisa menjawab karena bahkan mereka tidak menemukan alasan
untuk mencintai seseorang istimewanya tersebut.
Lalu
bagaimana kalau saat kamu menanyakan hal yang sama kepada ia yang kamu cinta,
dan ia memberi kata tapi ditengah kalimatnya dan memberikan banyak alasan di
akhirnya? Kalau boleh saya katakan, dia tidak pernah mencintaimu balik. Sakit?
Memang, tapi ini kenyataannya. Dia boleh bilang bahwa kamu lebih memberi rasa
nyaman, dia boleh berujar bahwa jangan pernah meninggalkan dia, padamu, boleh
jadi bahkan dia yang selalu diam-diam menghubungimu untuk berucap sayang. Tapi
percayalah itu hanya emosi yang datang sesaat. Saat sayang itu nyata, perhatian
itu bukan hanya dari ucapan, ah, kamu pasti tau cara membedakannya. Kalau dia
hanya bisa berkata tanpa bertindak memperjuangkanmu, TINGGALKAN. Bahkan
beberapa orang berkata “saat kamu meragukan seseorang, seseorang itu tidak
mencintaimu. Dan kamu tau itu”
Setiap
orang berhak untuk bahagia tanpa rasa sakit, bahkan karena seseorang yang
mungkin kamu sayangi berlebihan. Kalau rasa sakit meninggalkan, kamu rasa masih
sangat menyakitkan tanyakan pada mereka yang akhirnya menemukan makna move on, mereka akan serempak berkata
“sakit saat berusaha meninggalkan rasanya tidak akan sesakit saat berusaha
dicintai mereka yang nyata tidak mencinta. Bahkan bahagianya melebihi apa yang
pernah dipikirkan”. Susah memang, tapi tak pernah tak bisa.
Tapi
kalaupun kamu masih terlalu mencintai rasa sakit karena berusah dicintai,
silahkan mencoba, mencoba, dan mencoba lagi sampai hatimu puas, dan semoga
bahagia masih disana.
Komentar
Posting Komentar