Langsung ke konten utama

Apa Kabar Hari Ini? Hariku Diselamatkan Film

Sebelum masuk ke cerita, boleh lah aku menerangkan soal project menulis ini. Jadi, pasca #sebulanCurcol lalu, ternyata ada seseorang yang tertarik dengan project nulis yang sama dan mengajak kami, tapi sayangnya kami sudah menyerah. NGGAK SANGGUP KAK NULIS TIAP HARI!

Seperti yang pernah aku tulis juga, ternyata menulis setiap hari butuh perjuangan, walaupun tema sudah ditentukan, tetapi ternyata menulis juga butuh effort, apa yang mau aku tulis? Kapan aku sempat menulis? Dll, dll, dll.

Kemudian jadilah grup #PenulisMusiman personilnya masih alumni #SebulanCurcol dan satu personil tambahan yang kekeuh meminta #SebulanCurcol dibuat lagi. Temanya tetap ditentukan diawal, tetap ditagih tulisan dengar barbar juga, tapi bedanya kami meringankan beban kami dengan menulis hanya tiga kali dalam seminggu: rabu, jumat dan minggu. Temanya? Tetap lah random dan membuat kita memikirkan masa lalu, tetap isinya curhatan.

Kalau ada yang mau bergabung lagi, please let me know! Supaya bisa dimasukkan dalam grup maksudnya, karna sepertinya project ini akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Kalau mau tau tema bulan ini, pantenginlah gambar di bawah (terniat sampe buat gambar tema di corel)





Baiklah, mari masuk ke tema hari rabu, APA KABAR HARI INI?

Hari ini hariku dimulai dengan suara alarm dipagi yang terlalu pagi untukku. Tidur telat, harus bangun super pagi, dan pastinya kurang tidur yang membuat mood swing seharian. Urusan lamaya tidurku memang sangat mempengaruhi hari. Aku bisa sangat bersemangat saat aku tidur cukup, sebaliknya aku bisa luar biasa menyebalkan saat jam tidurku kurang.

Untuk menyelamatkan hari, harusnya aku tidur siang sepuasku, sayangnya hey ini dunia nyata bukan dunia dongeng. Aku baru berhasil menyentuh kasur saat sore hari, gagal sudah project tidur siangku.

Kemudian untuk menyelamatkan hari yang sudah terlanjur berantakan akhirnya aku memutuskan nonton film. Crazy Rich Asian yang sedang booming sekarang, tak tanggung-tanggung aku menonton film ini di Lenmarc, mall yang kabarnya dibangun oleh #CrazyRichSurabayan untuk anaknya Leny dan Marcia, supaya makin menjiwai.



Film ini ternyata manisnya luar biasa, tapi juga mengharukan. Sepanjang film kita disuguhi pemandangan yang luar biasa. Kehidupan glamour khas orang tajir melintir yang aku rasa dia bersin aja keluar duit. Juga chemistry Nick dan Rachel yang memang WOW! Oh iya jangan lupa juga soal kecantikan Rachel yang cantik effortless itu. Sepanjang film aku juga beberapa kali hampir teriak ALLAHUAKBAR GANTENG AMAT! Tiap Nick muncul di layar. Maafkan ya, anaknya memang murahan, gampang bahagia liat yang ganteng-ganteng dan mateng. Sungguh kematangan pria ini godaan buatku. Rasanya pengen dilamar aja. Eh eh, kan curhat kan.

Walaupun aku belum sempat membaca bukunya, menurutku film ini berhasil menyuguhkan banyak konflik dengan baik, walaupun aku berangkat dengan nol pengetahuan aku tetap merasakan kebencian antar saudara dan teman dekat Nick di film ini. Ada pula bebera scene yang membuatku tertawa, juga menitikan air mata haru. Lewat film ini juga aku jadi tau cara yang benar bermain mahjong. Ya, scene mahjong ini salah satu yang paling aku suka dan perhatikan. Nggak banyak film yang berhasil membuat aku menangis karna keindahan filmnya, selama ini aku baru mengalami hal ini dua kali. Pertama, saat aku menonton The Gift karya Hanung bramantyo, dan satu lagi Crazy Rich Asian. Alurnya, ceritanya, chemistry, pemandangannya, dan dialog yang pas menyatu dengan indah. Sampai lampu dinyalakanpun air mataku masih mengalir karna haru.

Sungguh pilihan yang tepat menonton film ini disaat hariku sedang kacau dan menyebalkan, karna bagiku menonton film bagus adalah obat untuk jiwa dan pikiran. Terima kasih film Crazy Rich Asian, hariku berakhir dengan senyum dan hati yang hangat.



Catatan:
Harusnya postingan ini aku post dini hari kemarin, setelah hariku berakhir, tapi sayangnya rasa kantuk mengalahkan segalanya, akhirnya aku berniat memposting ini siang harinya setelah kembali ke kamar sehabis berenang. Eh, ternyata jaringan tidak mendukung. Jadilah baru sekarang terposting, telat sehari!

Sebenarnya nggak penting juga dijelaskan, tapi berhubung para penagih #penulisMusiman ini galaknya ampun-ampunan, catatan ini harus disertakan agar mereka nyaman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terima Kasih Dewi Lestari

Pagi ini entah mengapa saya iseng membaca twitter teh @deelestari . Penulis favorit saya, dan saya menyadari beberapa hal. Buku pertama yang saya baca adalah Perahu Kertas (tahun 2011) saya masih 20 tahun saat itu. sedang berkasus dengan cinta. Cinta kepada orang yang sedekat hubungan kakak adik tapi tak berani memutuskan untuk melanjutkan atau mengakhiri. Buku ini adalah hal yang tak bisa saya ucapkan maknanya. Saat itu saya stug di satu kondisi. Tak bisa bercerita kepada siapapun. Sangat iseng membuka google dan memasukkan kata kunci “kisah kakak adik ketemu gede” dan dengan lucunya semesta ini mempertemukan saya dengan eBook Perahu Kertas. Tanpa banyak pikir saya mendownloadnya. Membacanya di layar laptop, bahkan sampai empat kali sebelum akhirnya membeli buku cetaknya sebagai penghargaan untuk diri sendiri baru pada 2012. Saya aquarius, pecinta laut, pecinta lelaki pendiam nan misterius. Entah guyonan semesta macam apa ini. Tapi yang pasti setelah membaca buku itu saya ber...

Pelukan Kebebasan

Pukul 22.00. waktu dimana SMSmu hadir. Selalu di waktu ini. Terkadang sebelumnya, saat kamu terlalu cepat pulang dari ritualmu menghirup kopi. Kadang pula setelahnya, saat kamu terlalu sibuk dengan kawan bicaramu. Kita bisa berbicara berjam-jam di waktu malam, sebelum aku akhirnya sempat pensiun sebagai nocturnal. Saat bersamamu, aku selalu berfikir, ternyata jarak Surabaya – Semarang hanya sejengkal di dalam obrolan kita. Tak pernah lebih jauh. Kamu orang yang menyadarkan aku akan banyak hal yang berkaitan dengan hukum. Orang yang selalu berkata padaku, “Sekarang orang baik sudah langka, aku mau kita jadi salah satunya.” Dan kemudian aku selalu mengingat itu saat aku acuh terhadap orang lain. Saat itu kita memang sama-sama mengejar mimpi. Mimpi masing-masing yang memang tinggal selangkah dalam genggaman. Hubungan pertamaku dengan orang yang tak pernah protes dengan segala kesibukanku, karena kamu pun demikian sibuknya. kamu yang sebegitu dewasanya menanggapi aku yang khawa...

Review Dan Pengalaman Sakaw Aroma Karsa (Full Spoiler)

“Kalau wewangian bisa berbicara, suaraku pasti sudah habis menyapa mereka satu demi satu”  Jati Wesi (Surat-Surat Dari Grasse. Aroma Karsa – part 8) “Dari semua yang pernah kukenal, kamu orang pertama yang bisa membaui dunia seperti yang kubaui, yang bisa mencium apa yang kucium. Orang pertama yang mengerti.” – Jati Wesi (Separuh Misteri. Aroma Karsa – part 7) “Asmara tidak bisa dipahami, Cuma bisa dirasakan akibatnya” – Empu Smarakandi Beberapa bulan ini aku sedang keranjingan satu karya yang berhasil membolak balik pikiranku, yang membuat hatiku berjangkar di sana tanpa mau berpindah sejak awal kalimatnya sampai. Aroma Karsa, satu lagi karya terbaru Dee Lestari yang baru 16 Maret 2018 lalu resmi terbit di toko buku. Aroma Karsa sendiri diterbitkan dalam dua versi, buku dan digital. Secara digital, buku ini diterbitkan dalam format cerbung yang dibagi dalam 18 part setiap hari senin dan kamis mulai Januari lalu oleh Bookslife. Seperti yang terlihat pa...