Malam yang beranjak pekat, senja yang perlahan lelap, kamudian angin yang terasa makin padat. Tak ada lagi yang ku tunggu di sini, saatnya aku kembali ke jalanan beraspal, membingkai senja yang tadi terhampar.
Lentera mulai menyala, musik mulai dihentak, pertanda pesta tlah dimulai. Di tempat ini kafe dan bar seperti jamur di padang lembab. Tumbuh subur dan makin lebat. Hari ini aku ingin berjalan saja, menikmati malam yang jauh dari ranum. Memandangi muda-mudi yang sedang menikmati makan malam mereka dengan sekaleng bir di meja dan tawa renyah. Aku tersenyum melihat mereka, hanya ingin tersenyum saja mengingat masa beberapa tahun silam.
Aku terus berjalan, sampai satu mini market menggoda untuk aku masuki. Aku membeli air mineral, selembar roti selai, dan es krim yang ku comot segera sebelum berjalan ke arah kasir.
Malam ini aku ingin menghabiskan makan malamku disini. Di sisi aspal, di bawah atap plang nama jalan.
Di sebrang sana seorang pemuda sibuk mengarahkan mobil yang hendak parkir, di sisi lain seorang ibu sedang berjalan bersisian dengan putrinya, tersenyum lepas seolah malam ini milik mereka. Tak jauh dari tempatku duduk, ada sepasang sahabat sedang bercengkrama. Sibuk saling pukul dan tertawa, mengingatkanku akan kamu.
Sayangnya malam ini aku hanya ditemani sehelai roti selai dan es krim yang sudah tandas lima menit lalu, hanya itu dan tentunya kenanganmu setahun yang lalu. Kenangan kita. Iya, kenangan kita.
Komentar
Posting Komentar