Kadang saat sedih yang kita butuhkan tak melulu soal pengalihan kesedihan, belanja, jalan, makanan enak atau apapun. Hal yang paling kita butuhkan sebenarnya hanya seseorang, siapapun yang ada di sisi kita, tak perlu bercerita, cukup peluk dan kata magis "gapapa, kamu bisa ngelewatinnya"
Aku tak punya banyak sahabat, bahkan jumlahnya dapat dihitung jari, dan tak semua hal aku ceritakan kepada mereka. Kadang hanya sepenggal, sepotong, atau sebagian. Bukan karna hidupku selalu menyenangkan, tapi memang menceritakan hal sedih sesulit itu bagiku. Sebagian sahabatku bahkan hanya tau aku sedang bersedih tanpa tau mengapa. Mereka hadir untuk menemaniku tertawa, tanpa bertanya. Dan memang kadang hanya itu yang aku butuhkan. Mereka bukan tak peduli, tapi itulah bentuk peduli terbaik bagiku. Mereka tau aku kuat melewatinya.
Dibalik tawa, becandaan receh, dan hal konyol, aku pun merasakannya, sedih yang dalam, malam panjang yang dihabiskan dengan tangisan dalam selimut, dan pagi yang terlalu berat untuk dijalani.
Tulisan ini pun aku tulis karna aku sedang bersedih. Hariku yang berat kujalani, rintangan yang serasa sulit terlewat, tentang marah yang belum berhasil ku redam, dan tentang lelap yang ku rindu rasanya.
Tapi dibalik semua hal yang berat, sungguh aku ingin bersyukur. Bersyukur memiliki satu nama yang berkali mengatakan "gapapa, kuat kamu pasti. Ntar semuanya lewat". Tanpa peluk, tanpa usapan punggung bahkan, tapi sungguh aku bersyukur melewati segalanya bersamanya.
Komentar
Posting Komentar