Hay Indonesia.
Saya pernah teramat kecewa padamu, saya bahkan pernah merasa menyesal lahir di wilayahmu, yang itu membuat saya otomatis menjadi wargamu.
Dulu saya bukan orang yang akan membelamu di mata siapapun. Saya bahkan ikut mengamini semua hal yang menyinggung unsur negatifmu.
Sampai saat ini saya bahkan masih memiliki rasa itu, mungkin sedikit, bisa jadi bertambah pekat, mungkin juga akan lenyap.
Kalau banyak hati tlah terpanggil untuk mencintaimu, mungkin saya satu diantaranya. Saat ini saya sedang mencoba mencintaimu, perlahan.
Dulu, di satu forum yang kebetulan menjadikan saya pembicara, saya pernah mendapat pertanyaan, "kalau kita berusaha membela Indonesia, mengapa Indonesia tak pernah menghargai kita?" Saya ingat, saya terdiam cukup lama, sampai akhirnya saya menjawab dengan pertanyaan "mengapa kita mempertanyakan bagaimana Indonesia menghargai kita? Lalu siapa Indonesia? Bukankah kita?" Sungguh pertanyaan yang sama sedang saya pertanyakan untuk diri saya. Apa yang sudah saya lakukan untuk Indonesia? Apa yang akhirnya membuat saya akan dihargai Indonesia? Ternyata tak ada. Tak ada satu hal pun yang akhirnya membuat saya bisa membuat Indonesia bangga memiliki saya sebagai satu diantara sekian banyak bagiannya.
Saat ini saya berhenti bertanya dan menuntut, saya ingin berbuat sebagai Indonesia. Saya ingin suatu saat nanti saya akan berdiri untuk lantang dan yakin berkata "SAYA INDONESIA"
Dirgahayu Nusantaraku.
Perjalanan kita masih panjang. Jalan kita mungkin masih berliku, tapi jangan takut, kita akan lalui semua bersama, karna SAYA INDONESIA. KAMI INDONESIA
Komentar
Posting Komentar